MRT - MASS RAPID TRANSIT



What is ?
Sistem Pengangkutan Gerak Cepat (MRT) Indonesia adalah sebuah sistem angkutan cepat yang membentuk tulang punggung dari sistem kereta api di Indonesia dan membentang ke seluruh negara kota ini.
Beberapa jenis MRT:
Berdasarkan bentuk Fisik:
BRT (Bus Rapid Transit), LRT (Light Rail Transit) yang merupakan electric Railed-Train , dioperasikan dengan menggunakan Railway Coach sesingkat monorel dan Trem ( Heavy Rail Transit ) yang memiliki "kapasitas" sebesar Jabodetabek saat ini.
Contoh BRT
MRT - TransJakarta Blog
Berdasarkan Luas Layanan:
Metro yang merupakan transit kereta api perkotaan berat dan Commuter Rail yang merupakan bentuk MRT untuk membawa penumpang dari pinggiran kota ke kota dan membawa mereka kembali ke zona penyangga (Suburban).
Jenis MRT yang akan dibangun oleh PT MRT Jakarta berbasis rel kereta MRT Berat jenis Transit.

Apa Manfaat MRT Jakarta ?


Dampak langsung dari sistem MRT meningkatkan mobilitas orang, yang langsung akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kota dan meningkatkan kualitas hidup warga negara.
Pembentukan MRT Jakarta juga diharapkan untuk membawa beberapa dampak positif lainnya ke Jakarta dan warganya, seperti:
• Menciptakan lapangan kerja ( Labour Rate ) : diperkirakan bahwa sekitar 48.000 keterampilan akan diperlukan selama proyek konstruksi
Memotong waktu perjalanan ( Work Time Rate) : sementara itu butuh waktu 1-2 jam untuk mencapai Bundaran HI dari Lebak Bulus pada jam sibuk, MRT diharapkan untuk mengurangi ke hanya sekitar 30 menit.Demikian pula, Lebak Bulus-Kampung Bandan rute ini diharapkan akan selesai dalam waktu sekitar 51 menit
• Dampak lingkungan (Environment ) : MRT akan mengurangi hingga 0,7% dari emisi CO2 total per tahun sekitar 93.663 ton (Data Pelaksanaan Program Revisi Sistem MRT Jakarta 2005)
Transit Oriented Development (TOD) :berbasis konstruksi, di mana sistem MRT berfungsi sebagai faktor pendorong pemulihan perencanaan kota. Integrasi transit-perkotaan ditargetkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah sekitarnya stasiun MRT, yang pada gilirannya akan meningkatkan jumlah penumpang MRT Jakarta.
 • Meningkatkan kapasitas transportasi publik : MRT Jakarta diharapkan dapat mengangkut sampai 412.000 pengguna setiap hari di sepanjang Lebak Bulus-Bundaran HI rute pada tahun ketiga operasional, didukung oleh integrasi angkutan perkotaan yang menghubungkan stasiun Jakarta dengan pusat kegiatan publik , seperti bangunan kantor serta bangunan komersial dan non-komersial. Koneksi nyaman dan strategis antara stasiun MRT dan pusat-pusat kegiatan publik akan menjadi faktor kompetitif untuk premis itu sendiri, karena lebih banyak orang akan mengunjungi pusat komersial dan lebih banyak perusahaan akan menempati gedung perkantoran.

Apa `s berbeda antara MRT Jakarta dan Jakarta Proyek Monorail?

MRT Jakarta diproyeksikan untuk beroperasi 5,00-24,00 WIB.Selama tahun pertama operasional, waktu kemajuan akan 5 menit, dan kami menargetkan untuk mengurangi ke 3 atau 4 menit di tahun mendatang.
Jadwal ini akan diletakkan dalam sebuah Chart Perjalanan Jakarta MRT ke MRT Jakarta operasional yang terikat. MRT Jakarta juga akan menerapkan sistem kontrol terintegrasi (Integrated Control) untuk memastikan akurasi jadwal operasional ( JUST IN TIME ).
Infrastruktur apa yang lain juga dibutuhkan untuk mendukung Sistem MRT Jakarta
MRT bukanlah satu-satunya solusi untuk masalah lalu lintas Jakarta, yang merupakan bagian dari skema besar untuk memecahkan masalah, serta instrumen lain sebagai berikut:
Integrasi dengan produk hukum dan kebijakan:
- Meningkatkan disiplin berlalu lintas
- Membatasi jumlah kendaraan melalui ERP (electronic road pricing)- Rekayasa lalu lintas lainnya seperti sistem lalu lintas cerdas,
- Perbaikan manajemen lalu lintas, dan
- Infrastruktur fisik seperti Fly Over dan underpass.
Infrastruktur Jakarta - Blog sigit kusumawijaya

Pilihan lain adalah untuk menetapkan harga tiket MRT Jakarta pada tingkat paling terjangkau. Berbagai kebijakan dapat dibuat baik menggunakan instrumen keuangan, seperti peningkatan pajak untuk kendaraan pribadi dan kebijakan harga (jalan harga, harga bahan bakar, harga parkir), atau tanpa instrumen keuangan, seperti kebijakan yang aneh-bahkan dan "3 in 1" kebijakan .
MRT Jakarta

• Integrasi moda transportasi lain : Untuk memungkinkan penumpang MRT Jakarta mencapai stasiun MRT mudah serta untuk mendorong jumlah penumpang, sistem MRT Jakarta dapat diintegrasikan untuk modus transportasi massal lainnya seperti bus kota, Trans Jakarta, atau sistem kereta api Jabodetabek.Serta membangun jaringan baru untuk sistem MRT, DKI Jakarta Pemerintah Provinsi bekerja sama dengan Pemerintah Pusat untuk mengembangkan optimasi untuk loopline yang ada sebagai bagian dari sistem perkotaan Jabodetabek kereta api. Seperti diilustrasikan dalam perencanaan wilayah DKI Jakarta, sistem loopline akan diintegrasikan dengan jaringan MRT. DKI Jakarta Administrasi target untuk menyelesaikan optimasi sebelum Tahap 1 dari MRT Jakarta beroperasi.

• Mendukung fasilitas seperti taman dan sistem naik, pejalan kaki yang memadai dan taman.
Orang-orang yang tinggal atau melakukan aktivitas mereka di sekitar jalur kereta api MRT Jakarta akan mendapatkan manfaat langsung dari MRT Jakarta, sementara mereka yang tinggal jauh dapat merasa aman untuk meninggalkan kendaraan pribadi mereka untuk mengakses MRT dengan pengumpan. Sistem tersebut akan mendorong orang untuk menggunakan MRT bukan kendaraan pribadi. Stasiun MRT Jakarta juga akan terhubung ke pusat-pusat kegiatan publik, seperti gedung kantor serta bangunan komersial dan non-komersial. Koneksi nyaman dan strategis antara stasiun MRT dan pusat-pusat kegiatan publik akan menjadi faktor kompetitif untuk premis itu sendiri, karena lebih banyak orang akan mengunjungi pusat komersial dan lebih banyak perusahaan akan menempati gedung perkantoran.

Where ?
MRT Jakarta Future Network
Why ?


Pembangunan Berbasis Rel Latar Belakang Sistem Mass Transit Cepat
• Estimasi kemacetan lalu lintas total di Jakarta: 
Pertumbuhan jalan di Jakarta saat ini kurang dari 1 persen per tahun dan sehari-hari setidaknya lebih 1000 mobil baru mengambil jalan-jalan Jakarta (DKI Jakarta Dinas Perhubungan data). Studi yang dilakukan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) pada 2004 menyatakan bahwa jika tidak ada perbaikan pada sistem transportasi di Jakarta, diperkirakan bahwa lalu lintas Jakarta akan di total macet di 2020 (Studi Rencana Induk Transportasi Terpadu, SITRAMP II).

Kerugian Ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Pelangi pada 2005 diperkirakan menjadi Rp12.8 triliun / tahun yang meliputi nilai waktu, biaya bahan bakar, dan biaya kesehatan. Sementara berdasarkan SITRAMP II 2004 menunjukkan bahwa jika sampai 2020 tidak ada perbaikan yang dilakukan pada sistem transportasi maka kerugian ekonomi yang diperkirakan akan mencapai Rp65 triliun / tahun.
Polusi udara disebabkan oleh mobil
• berkontribusi 80 persen dari polusi di Jakarta. MRT Jakarta sendiri ini didukung oleh listrik karena itu tidak menghasilkan emisi CO2 ke kota.
Berdasarkan studi ini, jelas bahwa DKI Jakarta sangat membutuhkan angkutan massal yang lebih handal seperti MRT yang dapat menjadi solusi transportasi alternatif bagi masyarakat dan juga lingkungan f riendly.
Membangun sistem jaringan MRT bukanlah semata-mata urusan kelayakan ekonomi dan keuangan, tetapi lebih dari itu, membangun MRT mencerminkan visi sebuah kota. Kehidupan kota dan kegiatan ekonomi tergantung pada seberapa mudah warga perjalanan / mobilitas dan seberapa sering mereka bisa melakukan itu ke berbagai tujuan di kota.
MRT Jakarta


Tujuan utama dalam membangun sistem MRT
Adalah untuk memberikan kesempatan kepada warga untuk meningkatkan bepergian / mobilitas kualitas dan kuantitas lebih dapat diandalkan, dapat dipercaya, aman, nyaman, terjangkau dan lebih ekonomis.
Pemenang Tender Konsultan MRT diumumkan.

Sejarah 
1986 - 1995Penelitian pada sistem transportasi massal publik di Jakarta:
- Jakarta Transportasi Perkotaan Program (1986-1987)
- Transportasi Terpadu Dengan Perbaikan Sistem Layanan Kereta Api dan Feeder (1988-1989)
- Perencanaan Jaringan Transportasi dan Peraturan (1989-1992)
- Jakarta Mass Transit Sistem Studi (1989-1992)
1995 - 2000- 1995 MoU antara Gubernur DKI Jakarta dengan Konsorsium Eropa-Indonesia-Jepang untuk mempelajari Desain Dasar untuk pembangunan Blok M-Kota koridor kereta bawah tanah
- 1999 - Studi Desain Dasar Revisi
- 2000 - "The Studi Master Plan Transportasi untuk Jabotabek Fase-I" yang didanai oleh JICA
2002 - 2005- 2002 - Studi Master Plan Transportasi Terpadu untuk Jabotabek Tahap II
- 2002 - Jakarta Mass Transit Pengembangan Sistem dan Desain Konseptual, Biaya dan Pelaksanaan Sistem Underground
- 2004 - Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.84/2004 tentang Pola Transportasi Makro (MTP)
- 2 Maret 2004 - MoU antara Departemen Perhubungan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang pembangunan MRT dengan prioritas pada Lebak Bulus - koridor Kota
- Juli, 2004 - Departemen Perhubungan mengeluarkan Program Studi Implementasi Sistem MRT Jakarta (Lebak Bulus-Dukuh Atas), pada Maret 2005 menjadi Revisi Pelaksanaan Program (IP Revisi)
- Desember 2005 - Beberapa kesepakatan antara JBIC dan Pemerintah Indonesia telah diperoleh
ODA Japan in Indonesia

2005Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005 oleh Bantuan Khusus untuk Proyek (SAPROF) Pembentukan Tim dari JBIC untuk memfasilitasi pembentukan konsensus di antara pemangku kepentingan untuk proyek ini di Indonesia
Sejak Agustus, 2005 - Sub Komite MRT telah dibentuk di bawah Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Kebijakan (KKPPI) untuk melaksanakan diperlukan diproses dalam membangun Mass Rapid Transit Perusahaan (MRTC)
Acara Diskusi (MoD) telah ditandatangani pada November 2005 dan Nota pada Engineering Services juga telah ditandatangani pada 18 Oktober 2006 antara Pemerintah Indonesia dan JBIC sebagai dasar perjanjian pinjaman
200618 Oktober 2006 - Memorandum on Engineering Services antara Pemerintah Indonesia dan JBIC
November 28, 2006 - Perjanjian Pinjaman Tahap 1 (L / A 1) dengan pinjaman sebesar 1,869 Miliar untuk pembiayaan Engineering Services, berdasarkan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya dalam Acara Diskusi (MoD) dan Memorandum on Engineering Services (MoES)
MRT Jakarta

2007Revisi UU No.13/1992 tentang sistem menjadi UU No.23/2007 Railroad, karena administrasi kereta api kini dapat dilakukan oleh Administrasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Studi tentang SAPI (Bantuan Khusus Untuk Pelaksanaan Proyek) dan SAPMAN (Bantuan Khusus, Manajemen Pengadaan) yang dilakukan oleh JBIC untuk membantu Departemen Perhubungan DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi (Pemprov).
200817 Juni 2008 - PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) didirikan pada tanggal 17 Juni 2008 dengan persetujuan dari DKI Jakarta Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) melalui Peraturan Daerah No.3/2008 tentang pembentukan BUMD PTMRT Jakarta dan Peraturan Daerah Propinsi Daerah No.4/2008 tentang Investasi di PT MRT Jakarta.
November 28, 2008 - Penandatanganan Berita Acara Diskusi (MoD 2008) sebagai dasar penandatanganan perjanjian pinjaman untuk tahap konstruksi MRT
Busway - Infrastruktur Regeneration, sigitkusumawijaya

5 Desember 2008 - Penandatanganan Aide Memoir antara JICA dan Pemerintah DKI Jakarta Provinsi untuk pelaksanaan studi persiapan untuk perpanjangan (Dukuh Atas - Kota - Kampung Bandan), yang diikuti oleh JICA dengan mengirimkan tim untuk melakukan studi kelayakan tentang Tahap II dari Selatan - koridor Utara, Dukuh Atas - Kota - Kampung Bandan, dan pra-studi kelayakan di koridor Timur-Barat
2009
25 Maret 2009 - Penandatanganan Dokumen Pelaksanaan re Perjanjian Hibah (NPPH) 1 (antara Indonesia Pemerintah dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang menopang bagian hibah Tahap 1 Perjanjian Kredit kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam kepentingan menciptakan Konsultan tender dan Bantuan Mana gement Konsultan.
31 Maret 2009 - Perjanjian Pinjaman Tahap 2 (L / A 2) untuk pinjaman tahap konstruksi senilai 48,15 Milyar sebagai bagian kedua dari total pinjaman Proyek MRT (L / A 2).
24 Juli 2009 - Penandatanganan NPPH 2 yang menopang seluruh bagian Perjanjian Pinjaman Tahap 2 untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk kepentingan konstruksi MRT
November 23, 2009 - Desain Teknik Dasar mulai dilaksanakan oleh Departemen Perhubungan
2010
Mimpi besar dari Subway MRT Jakarta

8 Juli 2010 - Miniutes Diskusi (MoD) antara JICA dan Pemerintah Indonesia (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Bappenas, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Departemen Perhubungan). Kementerian Pertahanan Ini Dibahas perpanjangan Tahap I MRT Selatan itu - rute koridor Utara dari Lebak Bulus - Dukuh Atas, ke Lebak Bulus - Bundaran HI.Perpanjangan ini dilakukan dengan menetapkan Bundaran stasiun HI yang awalnya di Tahap II Selatan MRT itu - koridor Utara ke Tahap I. Modifikasi ini dilakukan untuk meminimalkan dampak lalu lintas selama konstruksi dan mengakomodasi kembali fasilitas gilirannya diperlukan untuk Tahap I dari MRT Selatan - koridor utara.
MRT Pakai Jalur Layang ,


Estimasi Operasi
Who and How ?
PT MRT Jakarta

Bagaimana proyek akan mendapat biaya?
Sebagian besar dana Proyek MTR untuk Tahap I dari koridor Utara-Selatan yang dari Lebak Bulus - Bundaran HI berasal dari pinjaman JICA dan sisanya berasal dari anggaran negara (APBN) dan anggaran daerah (APBD). JICA telah berkomitmen untuk mendanai proyek ini sampai Tahap keseluruhan saya telah menyelesaikan tugas-tugas konstruksi.
Bagaimana PT MRT Jakarta berurusan dengan kemacetan lalu lintas yang mungkin timbul selama pekerjaan konstruksi?
Didampingi oleh kontraktor, konsultan, spesialis ahli, perencana kota, ekonom, perencana lalu lintas, lalu lintas, insinyur, dll yang memiliki pengalaman dalam membangun sistem MRT di berbagai kota besar di dunia, PT MRT Jakarta, bersama dengan Pemerintah DKI Jakarta Dinas Perhubungan Provinsi bertanggung jawab untuk mengontrol dampak dari kemacetan lalu lintas yang mungkin timbul akibat pembangunan MRT di sejumlah jalan.
Beberapa upaya direncanakan akan dilakukan termasuk: pelebaran jalan di sepanjang rute MRT Jakarta ini, pelebaran jalan alternatif, mengurangi konflik lalu lintas di persimpangan, mengendalikan hambatan samping, mengalihkan arus lalu lintas melalui penutupan jalan dan petugas penempatan.
Tunnel Boring Machine (TBM)

MRT batal pakai jalur bawah tanah MRT Tetap Pakai Jalur Layang
Berapa Banyak MRT Passenggers dapat dibawa dalam satu perjalanan?
MRT - Vivanews

Setiap kereta MRT Jakarta akan memiliki 6 gerbong selama tahun pertama operasional, di mana kereta masing-masing memiliki kapasitas sekitar 250 penumpang. Oleh karena itu, MRT Jakarta dapat membawa sekitar 1.500 penumpang dalam perjalanan. Namun, dalam tahun ketiga, MRT Jakarta diharapkan untuk membawa sekitar 412.000 penumpang setiap hari dengan dukungan transit-kota integrasi yang menghubungkan stasiun MRT Jakarta dengan pusat-pusat kegiatan publik.
Berapa lama kereta api MRT Akan terbentang Keluar ?
Berbasis rel MRT Jakarta akan meregangkan selama ± 110,8 km jalan Jakarta, terdiri dari Utara-Selatan Koridor (Lebak Bulus - Kampung Bandan) sekitar ± 23,8 Koridor km dan Timur-Barat sekitar ± 87 km. Jakarta Selatan-Utara dan Timur-Barat meletakkan garis di seluruh daerah kota tersibuk dengan ekonomi berkembang pesat.
Jak Sel siapkan lahan MRT LebakBulus-HI
Pembangunan Koridor Selatan-Utara yang membentang di sepanjang Lebak Bulus - Kampung Bandan akan dilakukan dalam 2 tahap:
-Tahap I akan dilakukan untuk menghubungkan Lebak Bulus dengan Bundaran HI lebih dari 15,7 km dengan 13 kereta api stasiun (7 stasiun ditinggikan dan 6 stasiun bawah tanah) yang ditargetkan beroperasi pada akhir 2016. Fase desain dasar telah dimulai pada bulan November 2009 dan telah selesai tahun ini untuk segera memulai pekerjaan konstruksi pada 2012
-Tahap II akan memperpanjang Koridor Utara-Selatan dari Bundaran HI ke Kampung Bandan, yang pembangunannya akan telah dimulai sebelum Tahap I beroperasi dan ditargetkan akan selesai pada 2018 (dipercepat dari target awal pada 2020).Studi kelayakan untuk fase ini telah selesai
Sebuah studi kelayakan (Feasibility Study) adalah untuk kemajuan Koridor Timur-Barat, yang ditargetkan beroperasi paling lambat pada 2024-2027

MRT dapat memecahkan Masalah Lalu Lintas di Jakarta
MRT Jakarta adalah bagian dari program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi dengan masalah lalu lintas yang disebut Mode Transportasi Makro (PTM). , Pemerintah DKI Jakarta Provinsi telah membentuk strategi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, yaitu:
(1) Memprioritaskan pengembangan modus transportasi massal publik,
(2) Jumlahkan jaringan jalan dan
(3) Batas volume lalu lintas dan penggunaan kendaraan pribadi.
Cara PT MRT atasi macet -VIVAnews
PT MRT

MRT Jakarta adalah bagian dari skema besar dari solusi transportasi yang menyangkut tentang bagaimana untuk mengangkut penumpang dari satu titik keberangkatan ke titik kedatangan efektif dan efisien pada saat optimal. MRT Jakarta akan berjalan bersama kebijakan lainnya dalam upaya meringankan berumur panjang di Jakarta kemacetan lalu lintas, yang mencakup disiplin berlalu lintas meningkat, memaksakan batas untuk volume lalu lintas (dengan mengurangi intensitas penggunaan kendaraan pribadi melalui kebijakan seperti Electronic Road Pricing), mendorong pemilik kendaraan untuk menggunakan moda transportasi publik seperti MRT dengan menyediakan fasilitas taman dan perjalanan, serta mengintegrasikan dengan sistem MRT transportasi massal lainnya termasuk bus umum, busway, dan kereta api Jabodetabek.
Trans Jakarta

MRT Jakarta akan menjadi Terpadu ke jaringan kereta api yang ada
Halte Busway digabungkan dengan MRT -VIVAnews 

Serta membangun jaringan baru untuk sistem MRT, DKI Jakarta Pemerintah Provinsi bekerja sama dengan Pemerintah Pusat untuk mengembangkan optimasi untuk loopline yang ada sebagai bagian dari sistem perkotaan Jabodetabek kereta api. Seperti diilustrasikan dalam perencanaan wilayah DKI Jakarta, sistem loopline akan diintegrasikan dengan jaringan MRT. Target Administrasi DKI Jakarta untuk menyelesaikan optimasi sebelum Tahap 1 dari MRT Jakarta beroperasi.
PT MRT Jakarta diarahkan untuk mandiri, dengan melakukan beberapa bisnis di kereta api pelaksanaan fasilitas umum dan infrastruktur perkotaan, termasuk konstruksi, operasional, pemeliharaan, dan fasilitas MRT budidaya dan infrastruktur dan juga mengembangkan dan mengelola properti dan bisnis di stasiun, depot di daerah sekitarnya dan daerah sepanjang rute MRT Jakarta tersebut. 
Pemerintah Akan Memberikan Dukungan Sistem MRT setelah beroperasi?

Transit Oriented urban Development

Ada beberapa model yang dapat digunakan sebagai contoh seperti MRT operasional di Hong Kong dan Singapura. Diskusi ini saat ini sedang dilakukan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai fasilitas yang akan diberikan kepada PT MRT Jakarta. Namun, pada prinsipnya, PT MRT Jakarta diarahkan untuk mandiri, dengan melakukan beberapa bisnis di kereta api pelaksanaan fasilitas umum dan infrastruktur perkotaan, termasuk konstruksi, operasional, pemeliharaan, dan fasilitas MRT budidaya dan infrastruktur dan juga mengembangkan dan mengelola sifat danbisnis di stasiun, depot di daerah sekitarnya dan daerah sepanjang rute MRT Jakarta tersebut. Hal ini dinyatakan dalam Peraturan Daerah No 3 Tahun 2008 tentang pembentukan BUMD PT MRT Jakarta dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Investasi Daerah di PT MRT Jakarta yang juga disetujui oleh DPRD Provinsi DKI Jakarta itu. Dengan demikian, manajemen properti dan pembangunan di stasiun dan sekitarnya dapat diberikan kepada PT MRT Jakarta dengan hak-hak khusus.
MRT dan KLEPTOKRASI
MRT Gandeng KPK dan LKPP , Proyek MRT menjamin Transparansi lelang libatkan KPK. 

"Jalan Layang Antasari Belum Selesai, semoga MRT gak senasib,,, amin"
Jalan Layang Antasari

Jalan Layang Antasari
macet di jalan pangeran antasari tak ada habisnya ,jalan antasari akan macet selama setahun , pembangunan jalan layang di jl. antasari potensi menimbulkan kemacetan , pemprov DKI 50% pohon pengganti di jalan Antasari Blok M sudah ditanam ? , Proyek JLNT Antasari bahayakan pengguna jalan , Maket Jalan Layang Blok M Cipete.
Share on Google Plus

About octadandy

    Blogger Comment
    Facebook Comment